Sepertinya benci tapi mengapa suka
Sepertinya suka tapi mengapa ingkar
Sepertinya ingkar tapi mengapa ada getar yang kian lama
terus mengetuk keterasingan
Terusik dari lamun,
dan saat mata terbuka,
dia---pemamah segala damba yang kurajut dalam cerita
mimpi dan tak berwujud nyata
kini datang dengan pesona barunya.
Merama-rama di kepala,
menyisakan secuil bahagia yang tertunda
Siapa gerangan dia?
Sebuah pertanyaan tiba-tiba menohokku dikala senja
menjemput
Kalau dia hanya sekedar bayangan dalam mimpi,
mengapa dia terasa begitu dekat
Sepertinya dia meninggalkan kenangan
Sepertinya dia nyata dalam genggaman
Sepertinya dia hidup dalam pikiran
Seperti mambawa pesan surga untuk sendiriku yang
menyanjung gulungan waktu yang merentang
Sepertinyaa...
for my beloved father in heaven : Alm. Ferry Marten Lombok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar